Selasa, 03 Februari 2015

Untuk Tuan, Yang Membenci Pertemuan

Hai tuan..
Iya tuan berkacamata, berkulit sawo matang sedikit gelap yang sedang memandangku sinis kala itu.
Aku menitipkan surat ini melalui tukang pos di #30HariMenulisSuratCinta

Tidakkah kau ingat saat pertemuan pertama kita. Apa? Kau tak ingat tuan? Perlukah aku untuk mengingatkan tuan akan pertemuan pertama kita?

Aku masih ingat akan pertemuan pertama, di stasiun Cirebon, 2 tahun lalu. Dengan mengenakan kaos warna merah dengan bawahan celana jeans bersepatu converse kebanggan tuan taklupa menggendong ransel yang entah berisi apa.
Ingatkah tuan, kala pertemuan pertama tuan memandangku sinis tanpa bicara babibu tak seperti kebanyakan orang yang membuka pertemuannya dengan senyuman. Entah apa yang sedang tuan fikirkan saat itu sehingga memandangku saja sinis.
Oh ternyata setelah mengenal jauh sosok tuan seperti apa, tuan ternyata amat benci akan pertemuan. Menurut tuan pertemuan hanya akan melahirkan perpisahan. Terlebih saat perpisahan datang menghampiri kita, Saat kita harus berpisah karena jarak.Memang benar, tapi tidakkah kau sedikit berfikir bahwa pertemuan itu indah, bukan untuk di benci. Entah telah berapa kali dari pertemuan pertama kita bertemu lagi, dan tuan masih sama, masih membenci pertemuan.

1 komentar: