Assalamualaikum, pak
Anak cikalmu ini hanya berani untuk menitipkan surat melalui tukang pos cinta di #30harimenulissuratcinta.
Bapak yang selama ini mba kenal, bukalah bapak yang sering sekali membuka mulutnya hanya untuk sekedar berbincang. Mba tau mungkin bapak lelah setelah seharian bekerja. Bapak juga galak, amat galak untuk berbuat yang aneh-aneh saja mba takut. Mba masih ingat, kala itu mba melakukan kesalahan dan bapak marah besar, tapi setelah bapak memarahi mba habis-habisan mba tidak membenci bapak pun juga dengan bapak seperti biasa lagi. Bapak juga mendidik anak-anaknya dengan cara yang masih kolot, berontak memang awalnya. Tapi, setelah mba sering meninggalkan rumah mba sadar cara bapak yang mendidik anaknya tidak sia-sia meskipun dengan cara yang kolot. Coba saja kalau mba sedari kecil dibebaskan mungkin sekarang mba sudah menjadi anak nakal, bahkan mungkin pemabuk. Mba juga penurut kan pak? Karena mba tau bapak orangnya galak, dan juga mba sering berfikir bapak itu tua, yang pernah mengalami masa muda jadi otomatis bapak pernah ngalamin seusia mba, tapi mba belum jadi tua. Begitulah intinya.
meskipun bapak galak, kami tidak pernah merasa kurang kasih sayang. Apa yang bapak berikan untuk kami àdalah yang terbaik.
Bapak, terimakasih sudah menjadi bapak yang terbaik untuk 3 dari dan 1 dara. Maaf sekali karna kediaman bapak, jadi mba tidak pernah mengungkapkan rasa sayang mba melalui lisan. Bapak yang sehat ya, supaya bisa melihat satu persatu anaknya sukses, anaknya menjadi 'orang' agar kelak bapak tidak usah bekerja untuk kami, tapi kami yang akan bekerja untuk bapak, juga mengantarkan kami menuju pelaminan, tak lupa semoga bapak masih bisa menimang kelak yang akan menjadi cucu bapak.
Dari
Mba, anak cikalmu
Kembali membaca surat yang membuatku takjub :)
BalasHapus